Legenda Kuno Negeri Shambhala

Shambhala, yang adalah sebuah kata dari Sansekerta yang berarti "tempat damai" atau "tempat diam". Terpat tersebut merupakan surga mitos yang dibicarakan dalam teks-teks kuno, termasuk Kalachakra Tantra dan kitab-kitab kuno dari budaya Zhang Zhung yang mendahului Buddhisme Tibet di Tibet barat. Menurut legenda, di tanah ini hanya yang berhati murni dapat hidup, tempat di mana cinta dan kebijaksanaan serta dimana orang kebal terhadap penderitaan dan usia tua.

Shambhala dikatakan tanah seribu nama, atau Tanah Terlarang, Tanah Air Putih, Tanah Spirits Radiant, Tanah Api Hidup, Tanah para Dewa Hidup dan Land of Wonders. Agama Hindu menyebutnya Aryavartha, bangsa Cina menyebutnya sebagai Hsi Tien, Surga Barat dari Hsi Wang Mu; Rusia menyebutnya sebagai Belovoyde. Hampir seluruh wilayah di Asia menyebut Shambhala sebagai Shangri-la.
Legenda Shambhala dikatakan berasal dari ribuan tahun yang lalu dan berasal  dari yang ada di berbagai teks kuno. Keyakinan Bon di Tibet menyebutkan bahwa tanah Shmabhala terkait erat dengan Olmolungring. Teks Hindu seperti Vishnu Purana menyebutkan Shambhala sebagai tempat kelahiran Kalki, inkarnasi terakhir dari Dewa Wisnu yang akan mengantar Golden Age baru. Mitos Buddha menyatakan bahwa Shambhala merupakan adaptasi dari mitos Hindu sebelumnya. Namun, teks yang membahas Shambhala pertama kali secara luas adalah Kalachakra.
Kalachakra mengacu pada ajaran esoterik kompleks dan canggih serta praktek dalam agama Buddha Tibet. Shakyamuni Buddha dikatakan telah mengajarkan Kalachakra atas permintaan Raja Suchandra Shambhala.
Konsep Shambhala memainkan peran penting dalam ajaran agama Tibet, dan memiliki relevansi khusus dalam mitologi Tibet tentang masa depan. Kalachakra bernubuat bahwa kerusakan bertahap manusia sebagai ideologi materialisme menyebar di atas bumi. Ketika orang barbar yang mengikuti ideologi buruk ini bersatu di bawah seorang raja yang jahat dan berpikir untuk menaklukkan pegunungan bersalju Shambhala. Bangsa barbar akan menyerang Shambhala dengan tentara yang besar dilengkapi dengan senjata yang mengerikan. Kemudian raja Shambhala akan muncul dari Shambhala dengan pasukan besar untuk mengalahkan "kekuatan gelap" dan mengantar Golden Age di seluruh dunia.
Selama berabad-abad, banyak penjelajah dan pencari kebijaksanaan spiritual telah memulai ekspedisi untuk mencari surga mitos Shambhala, dan sementara banyak yang mengklaim telah menemukannya tetapi tidak ada bukti keberadaannya atau bisa menentukan lokasi fisiknya pada peta, namun mereka menyebutkan Shambhala berada di daerah pegunungan Eurasia.
Teks kuno Zhang Zhung mengidentifikasi Shambhala dengan Lembah Sutlej di Punjab atau Himachal Pradesh di India. Bangsa Mongolia mengidentifikasi Shambhala berada di lembah tertentu di Siberia selatan. Cerita rakyat penduduk Altai meyakini bahwa Gunung Belukha sebagai pintu gerbang ke Shambhala. Cendekiawan Buddhis modern tampaknya menyimpulkan bahwa Shambhala terletak di jangkauan yang lebih tinggi dari Himalaya di apa yang sekarang disebut Pegunungan Dhauladhar yang ada di sekitar Mcleodganj. Beberapa legenda mengatakan bahwa pintu masuk ke Shambhala tersembunyi di dalam biara yang ditinggalkan di Tibet dan dijaga oleh makhluk yang dikenal sebagai Wali Shambhala.

Untuk beberapa fakta bahwa Shambhala tidak pernah ditemukan memiliki penjelasan yang sangat sederhana - banyak yang percaya bahwa Shambhala terletak di tepi realitas fisik, antara jembatan yang menghubungkan dunia ini dengan dunia lain. Sementara banyak menyakini bahwa Shambhala sebagai subyek fantastis mitos dan legenda.

Related Posts:

7 Suku Kuno Yang Masih Hidup Di Hutan Hujan


1.          Huli

Ada sekitar 136.000 Huli dan mereka adalah orang-orang asli Papua New Guinea. Mereka telah tinggal di daerah dataran tinggi di Pulau Laut Selatan. Bangsa ini telah tinggal sekitar 1.000 tahun dan hal yang paling dikenal dari mereka adalah warna – warna cerah cat yang menghias kuliat mereka. Mereka berbahasa Inggris,  Tok Pisin dan bahasa Huli. Orang Eropa baru menemukan mereka pada tahun 1935.

2.          Yanomami
Merupakan satu suku dari hutan hujan. Jumlah mereka hanya ada sekitar 35.000. beberapa dari mereka tinggal di 200 - 250 desa di hutan hujan Amazon. Mereka memiliki banyak piercing untuk meniru binatang liar, selain itu juga kemampuan bertahan hidup terhadap serangga yang berbahaya di Brasil. Gaya hidup mereka masih berburu-pengumpul, tetapi juga horticulturalists. Di dalam struktur masyarakatnya terdapat pembagian kerja, perempuan tinggal di rumah merawat tanaman dan anak-anak sementara laki-laki pergi berburu. Biasanya seorang gadis akan menikah segera setelah mereka mencapai pubertas.
3.          Cashinahua
Jumlah mereka sangat kecil, hanya ada 1.600 suku Cashinahua di Peru, lebih tepatnya mereka tinggal di Curanja yang ada di sungai Peru. Di Brazil ada sekitar 400 orang Cashinahua yang tinggal di Acre. Suku ini kebanyakan mati dibunuh atau dipaksa pergi dari tanah mereka perebutan perkebunan karet. Selain itu suku banyak yang mati karena penyakit yang dibawa oleh orang penjelajah barat. Meskipun Cashinahua hidup dalam masyarakat desa tradisional, mereka telah memeluk beberapa ornamen kehidupan modern, termasuk bertukar panah untuk senjata untuk berburu.
4.          Kayapo
Ini adalah salah satu suku yang terancam punah dari hutan hujan. Mereka tinggal di Bazin yang ada di wilayah Brazil Amazon. Jumlah mereka hanay ada sekitar 8.000 orang, dan dari tahun ke tahun hanya sedikit mengalami jumlah kenaikan. Mereka telah mengambil tindakan politik untuk mempertahankan kontrol dari tanah mereka. Mereka hidup dengan cara perladangan berpindah untuk menghindari depleting tanah dan memanfaatkan lebih dari 250 tanaman untuk makanan serta 650 tanaman obat. Suku Kayapo menghiasi tubuh mereka dengan cat dalam pola melingkar untuk mewakili matahari dan bulan, serta juga menggunakan simbol-simbol yang mewakili serangga dan lebah sebagai sumber pengetahuan leluhur mereka.
5.          Witoto
Orang-orang ini tinggal di Peru Utara dan tenggara Kolombia. Pada abad ke-20 M, jumlah mereka ada sekitar 50.000, tapi banyak dari mereka terbunuh karena konflik internal, oleh orang - orang yang mendirikan perkebunan karet atau penyakit. Sekitar 8.000 orang dari mereka pergi dari daerah aslinya. Suku Witoto terkenal karena drum sinyal rendahnya serta tanaman obatnya. Ada yang mengatakan bahwa mereka kanibal tapi tidak ada bukti kuat yang mendukung pernyataan ini. Mereka adalah petani besar tapi juga masih berburu dengan panah pukulan dan senjata modern lainnya.

6.          Pygmies
Merupakan salah satu suku asli dari benua Afrika. Ciri mereka adalah laki – lakinya biasanya memiliki tinggi tubuh yang relatif pendek dibandingkan tinggi rata –rata kebanyaka orang. Suku yang didefinisikan termasuk pygmy yaitu apabila dalam suatu kelompok dimana tinggi laki-lakinya kurang dari 150 cm. Dapat dikatakan kehidupan mereka penuh akan penderitaan, karena pernah terjadi genosida terhadap suku ini.

7.          Baka

Suku Baka tingga di hutan hujan di wilayah timur Kamerun, Gabon utara, selatan barat Republik Afrika Tengah dan Republik utara Kongo. Hampir mirip dengan suku Pygmies, tinggi rata – rata mereka sekitar kurang dari 1,52 meter (5 kaki) dan hidup semi-nomaden. Masyarakat sering memandang mereka dengan penuh dengan kecurigaan dan hidup terpinggirkan. Akibat deforestasi, habitat dan gaya hidup nomaden mereka mulai berkurang. Banyak anak muda dari suku ini yang memilih tinggal di kota.

Related Posts:

Pertambangan Prasejarah Di Eropa Dan Amerika

Pertambangan Prasejarah di Eropa:
Tambang batu zaman Neolitik Spiennes yang terbesar dan paling awal tambang di Eropa terletak di dekat dengan desa Walloon dari Spiennes, tenggara dari Mons, Belgia. Tambang ini aktif selama periode pertengahan dan akhir Neolitik  sekitar tahun 4300 SM – 2200 SM.
Di Inggris tambang batu masa Neolitik yang terkenal ada di Grimes Graves. Tambang ini aktif sekitar tahun 3000 SM sampai 1900 SM. Diperkirakan tambang ini telah menghasilkan sebanyak 60 ton nodul batu api yang berhasil dibawa ke permukaan. Diperkirakan 60 ton batu tersebut bisa menghasilkan sebanyak 10.000 kapak batu polesan yang menjadi produk utama tambang ini. Ekstrapolasi seluruh situs tambang kuno ini menunjukkan bahwa Graves Grime mungkin telah menghasilkan sekitar 16.000- 18.000 ton batu di kedalaman 433 kaki.

Di Prancis, Richard Ridgley membuat catatan mengenai Lembah Castelmerle di Dordogne, yang menjadi jatung perdagangan komersial pa periode Palaeolithic. Arkeologi telah menemukan apa yang tampaknya menjadi pabrik skala besar bagi pembuatan manik dengan menggunakan gading berbulu raksasa dari Czechoslavakia, yang diperkirakan aktif pada 35.000 SM. Puluhan ribu manik-manik yang diolah dan bahkan ditenun menjadi pakaian diperkirakan telah dbuat di pabrik ini. Manik – manik tersebut berukuran standar 6 mm, dan diproduksi oleh para perempuan. Manik-manik serupa seoerti ini juga telah ditemukan di Rusia.
Di Austria lebih tepatnya di daerah Hallstatt terdapat lokasi tambang garam tertua di dunia yang memproduksi garam selama 7.000 tahun. Lokasinya terletak di pegunungan tinggi di atas desa Hallstatt di wilayah Salzkammergut dari Upper Austria. Diyakini bahwa manusia masa Neolitik memperoleh garam dari tambang ini. Artefak arkeologi yang ditemukan di sekitar tambang tersebut berasal dari tahun 5000 SM.

Pertambangan Prasejarah di Amerika
Arkeolog dari University of Chile telah menemukan sebuah tambang besi oksida berusia 12.000 tahun di utara negara Peru. Para peneliti mengatakan tambang ini adalah tambang tertua yang berhasil ditemukan di seluruh bagian benua Amerika. Ketua peneliti, Diego Salazar mengatakan oksida besi yang ditemukan ditambang digunakan oleh suku Huentelauquen Indian sebagai pigmen dalam sekarat kain dan dalam ritual keagamaan.
 Tambang ini dieksploitasi sekitar 10.000 SM dan 2.000 SM, serta menghasilkan lebih dari ribuan tahun bahkan hingga 2.000 ton pigmen yang diambil dari 700 meter kubik batu. Para peneliti juga menemukan harta karun berupa batu dan alat keong untuk pertambangan di tambang kuno ini. Para peneliti juga telah menemukan lebih dari 1.000 palu. Sebelum menemukan tambang ini, para peneliti telah terlebih dahulu menemukan tambang tua di Amerika berusia 2.500 tahun dan berada di Amerika Serikat.

Tambang Tembaga Michigan merupakan tambang tembaga prasejarah kuno di sepanjang Danau Superior, dan logam tembaga masih ditemukan di sana pada zaman kolonial. Orang India mencairkan sendiri tembaga ini mulai 5.000 SM. Artefak yang ditemukan di tambang ini berupa alat tembaga, mata panah, dan artefak lainnya yang merupakan bagian dari jaringan perdagangan. Ekspedisi arkeologi di Semenanjung Keweenaw dan Isle Royale mengungkapkan keberadaan tembaga dan palu batu untuk proses produksi. Estimasi yang lebih tinggi memperkirakan bahwa sebanyak 1,5 miliar pon tembaga diekstraksi selama periode ini, tetapi para arkeolog menganggap angka tersebut tidak meyakinkan.


Related Posts:

Legenda Aztlan "Tanah Asal Bangsa Aztec"

Legenda mengatakan bahwa orang-orang Aztec Meksiko dari sebuah sebuah pulau di barat laut dari Tenochtitlan yang dikenal sebagai Aztlan. Dalam Codex Borturini ada catatan mengenai migrasi suku Aztec dari pulau AztlĂĄn ke Lembah Meksiko. Menurut cerita dalam tradisi Aztec mengatakan bahwa ada Air Bah yang menghancurkan matahari disebut Nahui-atl, di mana semua umat manusia hancur dan tenggelam. Ketika langit dekat dengan air dalam satu hari semua “hilang”. Lalu dari sebuah pulau muncullah suku Aztec dari “rahim atau perut bumi”. Dalam mitos asal ini mereka muncul berasal dari perut bumi melalui tujuh gua yang bernama Chicomoztoc dan tinggal di Aztlan sebelum bermigrasi ke Tula.
Menururt para arkeologi dan sejarahwan, Tula terletak sekitar 50 mil sebelah utara kota Mexico di negara bagian Hidalgo. Sejarawan Enrique Florescano berpendapat bahwa lokasi asli Tollan paling mungkin adalah kompleks yang lebih besar dari Teotihuacan. Orang-orang Aztec Meksiko menciptakan salah satu kerajaan terbesar dari Amerika kuno. Sementara banyak yang diketahui tentang kerajaan Aztec yang kini berada di Mexico City tetapi sedikit yang diketahui tentang awal dari budaya Aztec. Banyak yang menganggap pulau yang hilang dari Aztlan menjadi tanah air kuno di mana orang-orang Aztec mulai terbentuk sebagai peradaban sebelum migrasi mereka ke Lembah Meksiko.
Beberapa percaya bahwa tanah air Aztlan mirip dengan mitos Atlantis atau Camelot, yang hingga kini belum diketahui secara pasti lokasinya. Sementara yang lain percaya bahwa lokasi Aztlan berbeda dan lebih besar. Pencarian untuk tanah Aztlan telah dimulai, membentang dari Barat Mexico hingga ke padang pasir Utah, dengan harapan menemukan pulau legendaris. Namun, pencarian tersebut tidak membuahkan hasil dan keberadaan dari Aztlan tetap menjadi misteri.
Pembentukan peradaban di Aztlan berasal dari legenda. Menurut legenda Nahuatl, ada tujuh suku yang pernah hidup di Chicomoztoc, "tempat dari tujuh gua." Suku-suku ini mewakili tujuh kelompok Nahua yaitu Acolhua, Chalca, Mexica, Tepaneca, Tlahuica, Tlaxcalan, dan Xochimilca. Tujuh kelompok memiliki bahasa yang sama dan kemudian meninggalkan gua. Masing - masing menetap sebagai satu kelompok dekat Aztlan. Menurut beberapa laporan, kedatangan tujuh kelompok 'di Aztlan didahului oleh kedatangan kelompok yang dikenal sebagai Chichimecas, yang dianggap kurang beradab dari tujuh kelompok Nahua. Diperkirakan kelompok terakhir yang melakukan perjalanan ke Aztlan karena kekeringan panjang antara tahun 1100 M dan 1300 M.
Kata Aztlan berarti tanah ke utara atau tanah dari Aztec datang. Dikatakan bahwa pada akhirnya, orang-orang yang mendiami Aztlan dikenal sebagai suku Aztec, yang kemudian bermigrasi dari Aztlan ke Lembah Meksiko. Dalam beberapa cerita, Aztlan dipandang sebagai tanah surga bagi semua penduduk.
Dalam Codex Aubin, Aztlan adalah tempat di mana suku Aztec yang tunduk pada Azteca Chicomoztoca (sekelompok elit tirani). Untuk menghindari Chicomoztoca, suku Aztec melarikan diri Aztlan, dipimpin oleh imam mereka. Dalam legenda, Dewa Huitzilopochtli mengatakan bahwa mereka tidak bisa menggunakan nama Azteca, dan mereka akan dikenal sebagai Mexica. Migrasi Aztec dari Aztlan ke Tenochtitlan adalah bagian yang sangat penting dari sejarah Aztec yang terjadi pada 24 Mei, 1064, yang merupakan tahun surya pertama Aztec.

Meskipun Aztlan belum dapat diidentifikasi secara fisik, tetapi telah digambarkan sebagai sebuah pulau. Dimana pulau tersebut tidak terletak di laut melainkan sebuah pulau di danau. Para ahli telah melakukan banyak upaya untuk menemukan Aztlan, dengan harapan menemukan tempat di mana suku Aztec berasal, tetapi belum ada hasilnya hingga kini.

Related Posts:

Tambang Masa Prasejarah Di Afrika


Berdasarkan catatan arkeologi, tambang tertua di dunia adalah Lion Caves yang terletak di Swaziland, Afrika Selatan. Setelah diuji radiokarbon, tambang tua tersebut berasal dari 43.000 tahun yang lalu. Tambang prasejarah ini digunakan penduduk saat itu atau nenek moyang Palaeolithic untuk menambang “flint” (batu api) dan logam yang digunakan untuk membuat suatu alat. Mengoperasikan tambang bukanlah suatu hal yang mudah. Semua pertambangan prasejarah memerlukan infrastruktur pendukung, termasuk tenaga kerja spesialis dan perlengkapan alat (picks, perancah, pencahayaan buatan), pekerja, makanan, pakaian, jaringan perdagangan, dan lain - lainnya.
Pada “Lion Cave” di Swaziland, penambang kuno membuat sebuah terowongan selebar 25 kaki, dengan kedalaman 30 kaki, dan tinggi 20 kaki. Terowongan ini sepanjang 500 kaki. Rupanya, kegiatan pertambangan ini dihentikan ketika ada 5 ton batu jatuh dari atap terowongan dan memblokir pintu masuk.
Salah satu hal yang menarik tentang Lion Caves  adalah bahwa tambang tersebut adalah tambang pigmen. Pertambangan oker merah, pigmen oleh orang-orang primitif sebagai cat tubuh untuk ritual mereka. Jumlah material yang dipindahkan cukup mengesankan. Diperkiraan 50-100 ton secara teratur ditambang.

Selain di Lion Caves, tambang oker merah pada periode Paleolitik ada di Olduvai Gorge di Tanzania, Ambrona di Spanyol, Terra Amata di Perancis, dan Becov di Cekoslovakia. Penggunaan oker tampaknya meningkat selama periode Paleolitik Tengah dalam tradisi Mousterian dan menjadi umum pada periode Paleolitik. Oker merah juga digunakan untuk peleburan besi sebelum milinium kedua.
Beberapa contoh awal dari pertambangan untuk rijang (flint) juga berasal dari sepanjang lembah Sungai Nil di Mesir. Di tempat tersebut banyak bekas tambang telah ditemukan dari periode Palaeolithic yaitu sekitar 38000 SM – 33000 SM. Tapi kemungkinan pertambangan di Lembah Sungai Nil berusia lebih tua lagi. Ada empat situs tambang tua yang dilaporkan ada di sekitar Sungai Nil yaitu Qena dan Nazlet Safaha yang telah ada sejak 50.000 tahun yang lalu, sementara  Nazlet Khater dan Beit Allam, telah ada sejak 60.000 tahun yang lalu Semua situs – situs tambang tua tersebut adalah tambang batu.
Peradaban Mesir kuno juga telah menambang perunggu di Maadi. Pada awalnya, Mesir menggunakan batu perunggu hijau terang untuk Hiasan Mushaf dan tembikar. Kemudian, antara waktu 2613 SM dan 2494 SM, ketika adanya proyek pembangunan bagunan besar, Mesir membutuhkan banyak sumber daya alam, tetapi sayangnya sumber daya alam tersebut tidak tersedia di Mesir. Maka bangsa Mesir melakukan ekspedisi ke daerah lain untuk mencari batu pirus.
Pertambangan untuk batu pirus serta tembaga ditemukan di daerah yang bernama Wadi Hamamat, Tura, Aswan dan berbagai situs miliki bangsa Nubian di Semenanjung Sinai dan di Timna. Pertambangan batu mulia dan logam di Mesir terjadi di dinasti awal. Tambang emas Nubia adalah yang terbesar dan paling luas diantara tambang yang ada di Mesir Kuno. Mereka menggunakan trik api untuk dapat memecah batuan emas yang keras. Emas akan dihancurkan hingga menjadi bubuk atau debu sebelum dibentuk.


Related Posts:

Sejarah Musik Bangsa Mesir Kuno


Bagi orang Mesir kuno, musik memainkan peran yang penting. Diperkirakan musik mulai menjadi penting di Mesir sejak munculnya dinasti Firaun pada 3100 SM, musik mulai ditemukan dalam banyak kehidupan sehari – hari.
Penduduk Mesir kuno sangat terorganisir, dan ini termasuk bagaimana mereka mengorganisir dan mengatur musik dan musisi. Mereka memainkan musik untuk upacara keagamaan, tapi itu juga bermain dan tampil dalam lokakarya, istana, peternakan, di medan perang dan bahkan di kuburan. Dewa-dewa Mesir seperti Hathor dan Bes adalah dewa musik mereka dan mereka memiliki banyak upacara yang ditujukan untuk dewa mereka yang melibatkan lagu dan tarian untuk menemani bermain alat musik.
Bangsa Mesir kuno memiliki sejumlah musisi profesional yang bermain di banyak kesempatan. Para musisi memiliki latar belakang dari berbagai kelas sosial. Musisi dari kelas sosial tinggi hanya bermain musik untuk acara tertentu seperti untuk upacara keagamaan di kuil-kuil, sementara  musisi kelas bawah mungkin hanya bisa bermain untuk anggota masyarakat biasa atau ketika festival. Kehormatan tertinggi bagi musisi ketika mencapai status 'shemayet', yang memberi musisi ini kesempatan atau kemampuan untuk bermain bagi dewa atau dewi tertentu dan musisi ini kebanyakan adalah wanita.
Keluarga kerajaan firaun memiliki musisi personal nya sendiri dengan kualitas terbaik. Para musisi ini tidak hanya orang-orang yang memainkan instrumen, seperti kecapi, tetapi juga penyanyi dan penari.
Ketika memeriksa hieroglif (gambar) Mesir kuno ditemukan bahwa orang Mesir menciptakan pilihan indah alat musik. Mereka merangkai alat musik dari angin dan instrumen perkusi. Mereka juga menyertai pertunjukan musik mereka dengan tepukan tangan serta bernyanyi yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan. Banyak instrumen yang telah ditemukan menunjukkan betapa mereka menghargai alat musiknya karena menuliskan nama - nama dewa - dewa mereka di alat musiknya.
Instrumen perkusi termasuk mainan kerincingan, drum genggam, lonceng, alat musik yang disebut sistrum. Alat musik sistrum adalah alat logam genggam dengan bentuk 'U' dan memiliki potongan-potongan logam atau perunggu kecil yang menggantung. Ketika terguncang alat musik ini memberi banyak suara. Beberapa terdengar seperti berdenting keras, sementara yang lain hanya berbunyi gemerincing lembut. Instrumen angin termasuk terompet, seruling buluh tunggal dan ganda dan beberapa seruling tanpa alang-alang. Instrumen dengan senar semuanya dipetik. Banyak gambar dari bangsa Mesir kuno yang menunjukkan mereka sedang bermain kecapi, harpa dan kecapi.

Nilai musik bagi bangsa Mesir kuno ada dalam segala bentuk kehidupan mulai sebagai bagian dari pujian keagamaan mereka kepada dewa-dewa mereka serta bagian dari perayaan kehidupan sehari-hari. Beberapa gambar yang telah ditemukan, menunjukkan kelompok masyarakat sedang bermain instrumen, bertepuk tangan, dan bernyanyi. Bangsa Mesir kuno juga menulis lirik dan puisi untuk musik mereka dan mereka. Beberapa lagu-lagu ini untuk memuji dewa-dewa mereka, sementara lagu-lagu lain yang ditulis hanya untuk firaun, istri dan anggota keluarga kerajaan. Seperti peradabann lainnya, bangsa Mesir kuno juga menggunakan musik untuk mengekspresikan emosi dan perasaan mereka.

Related Posts:

Praktek Perdukunan Kuno Di Korea


Perdukunan Korea meliputi berbagai keyakinan adat dan praktik yang telah dipengaruhi oleh Buddhisme dan Taoisme. Di Korea pada masa sekarang ini, perdukunan berjalan dengan nama "muism and shaman mudang”.
Mudang, biasanya seorang wanita, berperan sebagai pendoa antara tuhan atau dewa dan manusia. Mereka yang ingin bantuan dari dunia roh meminta bantuan dukun Korea ini. Tugas dukun ini biasanya memohon keberuntungan untuk klien, menyembuhkan penyakit dengan mengusir roh-roh jahat, atau mendamaikan desa. Terkadang mereka juga membantu memandu roh orang yang sudah meninggal ke surga. Seorang mudang perempuan juga memiliki rekan pria yang disebut paksu.
Dunia Shamanisme atau perdukunan di Korea telah memainkan peran penting dalam perkembangan peradaban Korea, mulai dari sejak kemunculan mitos Dangun pada 2333 SM sampai hari ini.
Apabila peradaban utara Korea, berpusat di Manchuria, sementara peradaban Korea Selatan, berpusat di Gyeongju, keduanya telah membentuk dinamika perdukunan. Uniknya, Shamanisme dianggap sebagai agama yang berebeda tetapi telah meresap ke dalam kehidupan sehari – hari masyarakatnya. Meskipun berulang kali pemerintah Korea mencoba untuk memberantas agama ini, tetapi praktek perdukunan tetap tumbuh subur baik di Korea Utara maupun Korea Selatan.
Pada zaman dahulu, mudang merupakan pekerjana turun – temurun. Para mudang biasanya membentuk komunitas sendiri dan berasal dari status sosial yang rendah. Keluarga mereka jarang yang menikah dengan masyarakat dari kelas sosial yang lebih tinggi. Putri dari para dukun tersebut, dapat menjadi mudang setelah mengikuti pelatihan yang tepat atau kisaeng, pelayan di rumah minum Korea. Anak-anak dukun secara turun-temurun biasanya juga menjadi penyanyi dari p'ansoriyaitu musisi yang menyertai ritual perdukunan atau bagian dari tim opera. Ritual yang dilakukan para mudang selalu melibatkan kegiatan menyanyi dan menari yang digunakan untuk mengundang kebahagiaan dan mengusir kejahatan.

Sebuah kut (bagian dari ritual mudang) biasanya terdiri dari 12 Kori (yang masing-masing ditujukan kepada dewa tertentu seperti untuk dewa melahirkan, dewa penen dan dewi properti, dewi mengendalikan penyakit tertentu, semangat pelindung dukun, atau pelindung dewa rumah tangga. Sebelum kut dimulai, sebuah altar diatur di lantai dan persembahan dibuat. Ketika ritual berlangsung, mudang masuk ke alam dewa dan ketika dewa dikatakan tiba, kemudian mudang berkomunikasi dengan menyampaikan pesan dari atau ke klien (atas nama keluarga, desa, atau negara).

Pada masa lalu, upacara perdukunan telah dimasukkan ke dalam bagian dari upacara pertanian, seperti doa untuk panen yang berlimpah. Dengan pergeseran dari pertanian pada era Korea modern, sebagian besar ritual ini telah ditinggalkan. Perdukunan Korea berusaha untuk memecahkan masalah manusia melalui memohon bantuan dari roh-roh di jajaran dewa Korea. Dukun melakukan upacara perdukunan untuk memohon manfaat dari bantuan spiritual, untuk berbagai alasan (misalnya, pernikahan, kematian, pindah ke rumah baru). Seringkali seorang wanita akan enggan untuk kembali menjadi seorang mudang, setelah mengalami penyakit fisik atau mental yang berat.

Related Posts:

Sejarah Lahirnya Bank Sebelum Masehi Hingga Abad Pertengahan


Ide awal munculnya bank diperkirakan ada sejak 1800 SM di Babilonia. Pada awal peradaban sebuah kuil dianggap sebagai tempat berlindung paling aman. Hal ini karena kuil adalah sebuah bangunan yang kokoh, dan  suci yang dianggap dapat mencegah pencuri. Di Mesir dan Mesopotamia emas disimpan di kuil - kuil untuk disimpan. Tapi emas tersebut juga digunakan untuk perdagangan. Di Babel pada saat pemerintah Hammurabi, pada abad ke-18 SM, ada catatan dari pinjaman emas yang dibuat oleh para imam kuil. Konsep perbankan telah muncul saat itu.
 Aktivitas perbankan di Yunani kuno lebih bervariasi dan canggih daripada masyarakat sebelumnya. Pengusaha swasta, serta kuil dan badan-badan publik melakukan transaksi keuangan. Mereka membuat deposito, memberikan pinjaman, mengubah uang dari satu mata uang yang lain dan koin, serta melakukan tes untuk kemurnian emas. Mereka bahkan terlibat dalam transaksi buku. Rentenir dapat ditemukan dimana saja. Mereka dapat  menerima pembayaran dalam satu kota Yunani dan mengatur kredit yang lain, tetapi menghindari untuk mengangkut atau mentransfer sejumlah besar uang ke luar kota.
Romawi yang disiplin untuk administrasi, mengadopsi dan meregulasi praktek perbankan Yunani. Pada abad ke-2 Masehi utang dapat secara resmi dibayarkan ke bank, dan notaris publik ditunjuk untuk mendaftarkan transaksi tersebut. Runtuhnya perdagangan setelah jatuhnya kekaisaran Romawi membuat bankir kurang diperlukan dari pada waktu sebelumnya, ditambah pula dengan kemunculan gereja Kristen. Riba dianggap sebagai sesuatu yang tidak bermoral. Larangan Kristen tentang riba akhirnya memberikan kesempatan bagi para bankir dari agama lain.
Kemakmuran Eropa, membuat masyarakat membutuhkan keuangan. Orang-orang Yahudi mulai mengambil alih perbankan. Tapi keberhasilan mereka, dan visibilitas ekstrim mereka sebagai sekte agama, membawa bahaya bagi komunitas mereka. Ksatria Templar selama beberapa tahun menjadi bankir perkasa. Mereka juga merupakan sebuah sekte eksklusif.
Dunia bankir pada abad ke-13 M di Italia utara, yang dikenal sebagai Lombard, secara bertahap menggantikan orang-orang Yahudi dalam peran tradisional mereka sebagai rentenir untuk orang kaya dan berkuasa. Keterampilan bisnis dari Italia ditingkatkan oleh penemuan mereka terhadap pembukuan double-entry. Akuntansi kreatif memungkinkan mereka untuk menghindari dosa Kristen yaitu riba. Bunga pinjaman dijadikan sebagai hadiah sukarela dari peminjam atau sebagai hadiah untuk risiko yang diambil
Kota Siena dan Lucca, Milan dan Genoa mengambil keuntungan dari perdagangan baru ini. Tapi kota Florence yang terbesar mendapatkan keuntungan dari bisnis ini. Florence terkenal secara internasional untuk koin emasnya yang pertama kali dicetak pada tahun 1252. Emas florin secara luas diakui dan dipercaya serta menjadi mata uang internasional pertama saat itu. Perbankan mulai menghidupkan kembali kota-kota Italia Florence dan Genoa.
Pada awal abad ke-14 dua keluarga di kota itu, Bardi dan Peruzzi, telah berkembang menjadi sangat kaya dengan menawarkan jasa keuangan. Mereka mengatur untuk pengumpulan dan mentransfer uang. Mereka memfasilitasi perdagangan dengan menyediakan pedagang dengan bill of exchange, dengan cara uang yang dibayarkan oleh debitur dalam satu kota dapat dibayarkan kepada kreditur dengan menyajikan tagihan di tempat lain (prinsip ini sekarang sama seperti bentuk cek).

Kemampuan para bankir Florentine untuk memenuhi layanan ini ditunjukkan dengan jumlah cabang Bardi di luar Italia. Pada awal abad ke-14 keluarga ini memiliki kantor di Barcelona, ​​Seville dan Majorca, di Paris, Avignon, Nice dan Marseilles, di London, Bruges, Konstantinopel, Rhodes, Cyprus dan Yerusalem.
Pada 1340-an Raja Edward III dari Inggris terlibat dalam perang dengan Perancis, awal Perang Seratus Tahun. Dia terbelit utang ke Florence, setelah meminjam 600.000 florin emas dari Peruzzi dan 900.000 lainnya dari Bardi. Pada 1345 ia default pada pembayaran nya, ini membuat Florance mulai mengalami kebangkrutan. Florence sebagai pusat perbankan besar dapat bertahan dari bencana ini. Setengah abad kemudian yaitu abad ke-15, perbankan Florance dikuasai dua keluarga yaitu Pazzi dan Medici.

Related Posts:

Suku Kuno Dari Namibia Sejak Zaman Es


Orang Khoisa adalah penduduk pribumi di negara Namibia, Afrika Selatan. Pada 150.000 tahun yang lalu, orang Khoisa menjadi penduduk mayoritas di Bumi. Populasi mereka mulai menurun 22.000 tahun yang lalu serta ketika hadirnya orang Eropa di Afrika sekitar abad ke-17 M. Menurut studi baru yang dilakukan para ahli genetika yang diterbitkan di Nature Communications, mengungkapkan bahwa jumlah orang Khoisan sekarang ini sekitar 100.000 jiwa.
Nama 'Khoisan' umumnya mengacu pada pemburu dan penggembala dari sejumlah kelompok etnis yang berbicara dengan bahasa klik khas, meskipun tidak ada nama spesifik untuk diri mereka sendiri. Secara historis, ada dua kelompok masyarakat di keluarga bahasa Khoisa yaitu Khoi sang penggembala, dan San, sangpemburu dan pengumpul. Hari ini, mereka semua dikenal secara kolektif sebagai Khoisan.
Kondisi iklim yang tidak menguntungkan di Afrika disebabkan oleh melelehnya es di belahan bumi utara sebelum 22.000 tahun yang lalu yang berakibat mengurangi populasi manusia, tetapi di Afrika Selatan iklim tetap dalam kondisi yang baik. Hal ini mmebuat orang Khoisan mudah hidup dan makanan berlimpah, sehingga populasinya dapat berkembang. Khoisa, dikenal menggunakan bahasa klik langka. Sementara itu genetik mereka berbeda dari Eropa, Asia dan Afrika lainnya.

"Khoisa pemburu-pengumpul di Afrika Selatan selalu merasa bahwa diri mereka sebagai orang tertua" kata Stephan Schuster, mantan profesor Penn State University, sekarang di Nanyang Technological University di Singapura dan pemimpin tim peneliti.
Penelitian ini mengamati 420.000 varian genetik dari 1.462 genom yang didapat dari 48 kelompok etnis. Analisis ini mengungkapkan bahwa Khoisans Afrika Selatan secara genetik berbeda tidak hanya dari Eropa dan Asia, tetapi juga dari semua Afrika lainnya.
Penelitian sebelumnya juga telah menyimpulkan bahwa orang Khoisan merupakan turunan langsung dari leluhur tertua umat manusia. Studi DNA pada 1990-an, menemukan bahwa kromosom Y dari San pria, salah satu penduduk asli yang membentuk Khoisan, berbagi pola-pola tertentu dari variasi genetik yang berbeda dari semua populasi lain. Hal ini menimbulkan teori bahwa San adalah salah satu populasi pertama yang diperkirakan telah hidup 60.000 sampai 90.000 tahun yang lalu serta masih ada hingga sekarang. Para peneliti menemukan bahwa melalui sejarah, dalam jumlah kecil, orang Khoisan menikah dengan kelompok etnis lainnya, yang membantu melestarikan keunikan genetik mereka.

Dalam satu marga, harus ada satu orang Khoisa yang menikahi wanita dari klan lain. Satu Desa Khoisa terdiri dari lebih dari 100 orang yang tinggal di gubuk berbentuk kerucut. Para penduduk desa adalah orang-orang dari klan yang sama dengan istri dan anak-anak mereka. Desa-desa bersatu menjadi kelompok - kelompok yang dikenal sebagai suku atau gerombolan

Related Posts:

Jenis Tanaman Narkoba Dalam Peradaban Kuno


Hampir seluruh pemerintah dunia sekarang ini memerangi narkoba karena dianggap dapat merusak kehidupan manusia. Pada kenyataannya, obat – obatan narkoba ini telah ditemukan dan diproduksi ribuan tahun yang lalu.
Bukti arkeologi menunjukkan bahwa manusia telah mulai membuat opium dari jamur ajaib sekitar 10.000 tahun yang lalu. Beberapa ahli bahkan percaya bahwa orang-orang Yunani terkenal, seperti Pythagoras, tidak bisa memiliki teori jenius dan filosofi tanpa menggunakan narkoba. Teks dari sejarah kuno menunjukkan mungkin ada kebenaran dalam klaim ini. Artikel ini berfokus pada berbagai obat yang menjadi narkoba yang digunakan dalam peradaban kuno.
Harmal
Harmal umumnya digunakan oleh West Indian, budaya Iran dan Andes. Menariknya, baru-baru ini ditemukan di rambut mumi laki-laki dewasa dan mumi bayi berusia satu tahun di Northern Chili. Laki-laki yang lebih tua dimakamkan dengan snuffing nampan dan pipa yang mungkin telah digunakan untuk mengkonsumsi obat itu. Diyakini benda arkeologis tersebut berasal dari tahun 800-1200 M.

Harmal adalah tanaman berbunga yang dapat dikonversi ke Harmine kimia melalui proses penyulingan. Jika telah menjadi obat dapat bekerja sebagai antidepresan yang kuat dan memiliki kemampuan untuk memperbesar efek anti-depresan lainnya. Juga dapat digunakan dalam pengobatan peradangan dan demam. Biji Harmal tersedia di sebagian besar toko kelontong Iran dan Timur Tengah.
Ganja
Mungkin ganja menjadi tanaman terlarang yang paling terkenal di dunia. Diyakini bahwa ganja telah digunakan ribuan tahun terutama di Asia Selatan. Di Cina bagian barat terdapat sebuah kuburan kuno yang diperkirakan berusia 27.000 tahun. Di dalam kuburan tersebut yang diyakini kuburan seorang dukun ditemukan obat atau zat psikoaktif zaman kuno dalam wujud ganja seberat 1,7 pon. Ganja dibudidayakan pada masa lalu juga telah digunakan sebagai alat bantu meditasi dan obat penghilang rasa sakit oleh bangsa Sikh serta generasinya.

Nutmeg
Dalam budaya India dan Asia kuno sering menggunakan Pala sebagai bahan atau bumbu masakan. Pala berguna dalam pengobatan asma dan jantung serta berfungsi sebagai obat penenang. Banyak budaya kuno percaya bahwa rempah - rempah memiliki kekuatan khusus atau magis.
Apabila air biasa dicampur dengan pala dapat digunakan sebagai pengganti dekade dan bahkan digunakan oleh Malcolm X. Overdosis pala memiliki efek samping yang sangat kuat.

Psilocybin

Psilocybin digunakan oleh orang - orang kuno di gurun Sahara serta seluruh budaya Tengah dan Amerika Selatan. Tanaman ini juga dikenal sebagai 'jamur ajaib'. Di Afrika Utara tanaman ini telah digunakan sejak 9000 SM - 7000 SM. Jika makan jamur ajaib dapat menyebabkan mual dan halusinasi. Masyarakat kuno percaya bahwa tanaman ini dapat membawa seseorang ke tingkat yang lebih tinggi dalam kecerdasan. 

Related Posts:

Surat Kabar Kuno Acta Diurna Romawi


Apakah kalian percaya jika surat kabar telah ada sejak zaman periode sebelum masehi?. Sebagai sebuah bangsa yang besar, Romawi tidak hanya terkenal karena memiliki militernya yang baik tetapi juga berbagai inovasi yang ditemukan. Kedidiplinan bangsa Romawi membuat mereka mulai melakukan publikasi beritas untuk menyampaikan berbagai kabar. Kekaisara Roma memang telah memiliki sistem yang dapat dikatakan canggih untuk mengedarkan berita yang ditulis.
Masyarakat modern menyebut kegiatan ini sebagai pra-koran. Bangsa Romawi kuno telah memiliki surat kabar atau koran dalam bentuk sederhana. Koran kuno ini disebut Acta Diurna yang berarti peristiwa harian. Berita ditulis di papan bercat putih yang ditempelkan di tempat umum.
Dalam bahasa lati, Acta Diurna bermaka Harian Kisah atau kadang diterjemahkan sebagai Laporan Harian Umum. Terbit setiap hari dan merupakan bagian pemberitahuan resmi Kekaisaran Romawi atau dapat dikatakan semacam lembaran harian. Acta Diurna ditulis atau diukir di atas batu atau logam dan disajikan di papan pesan yang ada di tempat umum. Kadang disebut hanya Acta atau Diurna atau kadang-kadang Acta Popidi atau Acta Publica.
Bentuk pertama Acta Diurna muncul sekitar 131 SM selama Republik Romawi. Kemudian isinya diperluas ke pemberitahuan publik dan pengumuman dan informasi penting lainnya seperti kelahiran, pernikahan dan kematian. Setelah beberapa hari, pemberitahuan lama diturunkan dan diarsipkan (meskipun tidak ada salinan utuh telah bertahan sampai hari ini).

Pada perkembangannya Acta Diurna biasanya berisi tentang berita pernikahan, kelahiran, kematian, kejahatan, uang kas dari provinsi, biaya pasokan gandum, gerakan dan acara di keluarga kerajaan, gosip dari orang kaya dan terkenal, acara gladiator, berita politik militer dan serta beberapa kisah-kisah kemanusiaan (anjing yang hilang menemukan jalan pulang) dan pembacaan astrologi. Pada tahun 59 SM, Julius Caesar secara resmi melegalkan Acta Diurna dan memerintahkan agar Acta Diurna dipasang di pasar, di pintu kuil dan di semua tempat umum.

Publikasi milik Kekaisaran Romawi ini paling tidak bertahan hingga 222 M. Pada periode tersebut beritanya  dipenuhi dengan berita tentang mata pelajaran seperti kejadian politik, uji coba, skandal, kampanye militer dan eksekusi. Kadang-kadang ahli Taurat membuat salinan dari Acta Diurna dan mengirinya ke gubernur untuk informasi. Kemudian kaisar juga menggunakan Acta Diurna untuk mengumumkan keputusan dan peristiwa pengadilan kerajaan atau senator. Sementara Tacitus dan Suetonius rupanya menggunakan Acta Diurna ini sebagai sumber informasi mengenai kaisar awal dalam sejarah Kekaisaran Roma. Publikasi dari Acta Diurna berhenti ketika kursi kaisar dipindahkan ke Konstantinopel. Wartawan Acta Diurna ditunjuk oleh negara dan mereka disebut "actuarii”. Tugasnya mengumpulkan informasi tentang berbagai acara mulai dari perang dan keputusan hukum, kelahiran, kematian, dan perkawinan. 

Related Posts:

Belati Kuno Firaun Tuntankhanum Berasal Dari Luar Angkasa

King Tut atau  yang juga dikenal dengan nama Firaun Tuntankhanum adalah salah satu Firaun Mesir. Dia merupakan Firaun dari dinasti ke 18 periode Kerajaan Baru Mesir Kuno yang memrintah sekitar tahun 1332 SM – 1323 SM.
Baru – baru ini para peneliti menemukan sesuatu yang mengejutkan dari dalam sarkofagus Firaun Tuntankhanum. Sebuah belati yang ada ditemukan di dalam sarkofogus Firaun Tuntankhanum ternyata terbuat dari besi yang berasal dari ruang angkasa. Menggunakan peralatan portabel X-ray spektrometri fluoresensi, tim peneliti dari Italia dan Mesir menegaskan bahwa besi dari belati yang ditempatkan di paha kanan mumi Firaun Tut mumi berasal dari batu meteor. Para peneliti tersebut merupakan gabungan peneliti dari Museum Mesir, Kairo dengan peneliti dari Pisa University di Milan. Hasil penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Meteoritics dan Planetary Science.
Senjata tersebut yang sekarang dipamerkan di Museum Mesir di Kairo, ditemukan pada tahun 1925 oleh Howard Carter, yang tiga tahun sebelumnya telah menemukan makam sang Firaun di tepi barat Sungai Nil yaitu di Gerzeh. Belati tersebut terbuat dari bahan anti karat, logam homogen. Selain itu belati ini memiliki pegangan emas yang dihiasi. Selubung emas dengan motif bunga lily menghiasasi di satu sisi dan dengan pola bulu di sisi lain serta berbentu kepala serigala pada ujungnya.
"Besi meteorik tersebut jelas sekali memliki persentase nikel yang tinggi," ujar Daniela Comelli dari epartemen Fisika dari Milan Politeknik, mengatakan kepada Discovery News.
Memang, sebagian besar besi meteoroit terbuat dari besi dan nikel, dengan sejumlah kecil dari kobalt, fosfor, sulfur dan karbon. Sementara belati kuno Firaun Tut tersebut mengandung presentase nikel hampir 11 persen.
"Rasio nikel dan kobalt yang ada di pisau belati itu sesuai dengan besi meteorit yang berasal dari periode awal tata surya," kata Comelli.
"Kami mengambil dan mempertimbangkan dari semua meteorit yang ditemukan di dalam area seluas 2.000 km di radius sekitar Laut Merah, dan kami menemukan 20 artefak kuno dari besi meteorit," kata Comelli.
"Hanya ada satu, bernama Kharga, ternyata memiliki kandungan nikel serta kobalt yang mirip dengan bahan pembuat belati itu," tambahnya.
Fragmen Meteorit yang digunakan sebagai bahan belati ini ditemukan pada tahun 2000 di sebuah dataran tinggi batuan kapur di Mersa Matruh, sebuah pelabuhan laut yang berjarak sekitar 150 mil sebelah barat dari Alexandria
Studi ini menunjukkan bahwa besi metoroit pada masa peradaban Mesir kuno bernilai tinggi. Hal ini karena besi metoroit hanya digunakan untuk bahan pembuatan barang berharga. Orang – orang Mesir Kuno mungkin telah mengamati dan meneliti potongan batu yang jatuh dari langit ini. Untuk membuat besi metoroit menjadi belatu, maka besi tersebut harus dipanaskan atau dilelehkan pada suhu 2000o C, sementara orang Mesir Kuno pada masa itu belum memiliki teknologinya. Mereka membuat belati tersebut dengan menempanya. Adanya penemuan belati berkualitas tinggi ini juga menunjukkan bahwa aktivitas menempa besi di Mesir Kuno telah dilakukan pada abad ke-14 SM.

Related Posts:

Makam Megalitikum Kuno Newgrange di Irlandia


Newgrange  di Irlandiaadalah sebuah makam kuno yang diperkirakan dibangun pada 3.200 SM. Makam kuno Newgrange ini berbentuk gundukan besar yang memiliki diameter 80 m dan dikelilingi oleh batu sejumlah 97 buah. Uniknya batu – batu tersebut dihiasi khas seni megalitik. Para peneliti memperkirakan bahwa pembangunan makam kuno Newgrange ini membutuhkan 300 pekerja dengan waktu pembangunan minimal 20 tahun. Luas area makam ini 0,5 heaktar dan total batu yang mengelilinginya seberat 200.000 ton. Terdiri dari batu air linting dari teras Sungai Boyne. Penggalian juga menunjukkan bahwa batu kuarsa putih dari urat kuarsa di Co Wicklow dan batu-batu granit bulat dari daerah Mourne dan Carlingford juga digunakan untuk membangun dinding revetment di sepanjang sisi depan atau sebelah selatan dari gundukan.
Menurut mitos masyarakat Irlandia, makam kuno Newgrange tersebut dianggap sebagai “fairy mounds” atau makam peri. Newgrange dipercaya sebagai rumah dari Oenghus yaitu Dewa Cinta menurut budaya masyarakat setempat.
Makam kuno Newgrange bukan hanya sekadar gundukan tanah. Di dalam makam ini terdapat beberapa ruangan. Bagian dalam sepanjang 19 meter mengarah ke ruang berbentuk salib dengan atap “corbelled”. Untuk membangun atap ini, pembangun dilakukan dengan sistem tumpang tindih lapisan batu - batu besar sampai atap bisa ditutup dengan batu penjuru. Jarak antara atap dan lantainya adalah 6 meter. Setelah hampir 5000 tahun, atap dari makam kuno Newgrange masih tahan air atau “water proof”.
Gambar dari dalam ruang di makam kuno Newgrange diukir dengan pola tri-spiral yang mungkin merupakan simbol Megalithic paling terkenal Irlandia. Pola ukiran tersebut sering disebut sebagai desain Celtic, tetapi pola tersebut setidaknya dikukir 2500 tahun sebelum Celtic mencapai Irlandia. Pola tri spiral yang ada di dalam ruangan dikukir di atas batu berdiameter 12 cm, berukuran kurang dari sepertiga ukuran desain tri-spiral pada batu pintu masuk.
Sebuah lingkaran batu berdiri juga mengelilingi Newgrange. Tujuannya masih belum jelas, meskipun demikian, penelitian terbaru menunjukkan bahwa lingkaran tersebut bisa saja memiliki fungsi astronomi. The Stone Circle tersebut didirikan setelah 2000 SM, sejak penggalian pertama telah menunjukkan bahwa salah satu batu dari lingkaran tersebut berasal dari periode Awal Zaman Perunggu.


Makam kuno Newgrange yang telah lama tersembunyi kembali ditemukan pada tahun 1699 ketika terjadi poyek pembangunan jalan. Sebuah penggalian utama di Newgrange dimulai tahun 1962. Newgrange telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO dan menarik 200.000 pengunjung per tahun. Tidak ada akses langsung ke makam kuno Newgrange, untuk menuju ke sana, para turis harus mengikuti tur BrĂș na Boinne Visitor Centre yang terletak dekat dengan desa Donore, Co Meath. 

Related Posts: