Mitos Di Kalangan Penduduk Fiji


Fiji adalah salah satu dari kepulaun yang ada di wilayah Samudra Pasifik. Pada masa lalu, diyakini bahwa di pulau ini tidak memiliki ular tapi seiring berjalannya waktu, tersedia ular  yang dikenal sebagai Degei dewa ular, diyakini sebagai pencipta orang-orang Fiji. Legenda pulau ini menceritakan bahwa  elang Turukawa awalnya adalah satu-satunya makhluk di seluruh pulau ini. Telur ini kemudian dicuri. Setelah menetas kemudian menghasilkan penduduk Fiji pertama.
Pada masa lalu, diyakini bahwa di pulau ini tidak memiliki ular tapi seiring berjalannya waktu, tersedia ular  yang dikenal sebagai Degei dewa ular, diyakini sebagai pencipta orang-orang Fiji. Legenda pulau ini menceritakan bahwa  elang Turukawa awalnya adalah satu-satunya makhluk di seluruh pulau ini. Telur ini kemudian dicuri. Setelah menetas kemudian menghasilkan penduduk Fiji pertama.

Ada pula cerita tentang Dukuwaqa, dewa hiu yang dianggap paling brutal dan bringas di antara semua dewa yang ada di Pulau Fiji. Dia bertanggung jawab untuk menjaga laut dan terumbu karang. Terkadang dia akan bertempur dengan dewa dari pulau lain dan selalu menang. Suatu hari datang Octupus, dewa dari Pulau Kadavu. Ia menantang Dukawaqu. Pertempuran ini diemenangkan oleh Octupus. Dukawaqu yang kalah meminta ampun dan berjanji untuk tidak akan pernah menyakiti penduduk Pulau Kadavu.
Keindahan Fiji digambarkan seperti bunga yang indah. Oleh karena ini, bunga menjadi simbol nasional yang didasarkan pada legenda Tagimoucia. Danau Tagimoucia dikenal sebagai gunung berlumpur. Di tempat tersebut terdapat bunga-bunga berwarna merah dan putih yang indah. Terdapat legenda di balik bunga-bunga indah tersebut yaitu seputar pernikahan. Pernah ada sepasang gadis dan laki-laki yang dipaksa menikah oleh ayahnya, padahal mereka tidak saling mencintai. Untuk menghindari pernikahan, mereka berdua berlari ke dalam hutan. Selama sepanjang jalan mereka menangis hingga akhirnya mereka terjun ke danau. Air mata mereka yang jatuh di sepanjang jalan berubah menjadi bunga-bunga yang indah tersebut.  
Penduduk Fiji memiliki mitos yang menakutkan. Sebelum memasuki era modern pada masa sekarang, penduduk Fiji terkenal akan kanibalisme. Ada mitos yang mengatakan bahwa seseorang akan abadi jika ia telah memakan 1000 orang. Pada abad ke-19 M, Ratu Fiji yang bernama Udre Udre dilaporkan bahwa ia telah memakan orang sebayak 872 jiwa, tetapi ada pula yang berpendapat bahwa jumlahnya telah 999 jiwa. Hingga kini makam Udre Udre yang ada di Rakiraki, sebelah utara Viti Levu masih sering dikunjungi. Di sekitar makam tersebut terdapat 873 batu yang mewakili setiap orang yang pernah ia makan.

Dahulu pria Fiji diizinkan untuk memliki lebih dari satu istri pada satu waktu. Menurut legenda, pria Fiji yang semakin banyak memiliki istri maka semakin tinggi status sosialnya. Para kepala desa menciptakan aliansi politik antara berbagai desa dan klan untuk bisa mendapatkan banyak istri. Apabila ada seorang pria yang mati, maka sang istri harus ikut mati dengan cara dicekik. Roh istri akan mengawal roh suami ke alam baka. Apabila ada istri yang menolak untuk melakukan ini, maka Dewa Ruvoyalo akan membunuhnya. Pada masa sekarang praktek ini sudah tidak diberlakukan lagi.

Related Posts:

Dongeng Hantu Dalam Peradaban Mesopotamia dan Asyur


Mitos mengenai seputar kematian dan kehidupan di alam kematian sering kali menimbulkan rasa ketakutan bagi manusia. Termasuk dalam hal ini para makhluk yang berkaitan dengan kematian. Cerita tentang mahluk halus atau setan juga telah ada dalam kehidupan sehari-hari penduduk peradaban kuno.

Mesopostamia Kuno
Dalam Peradaban Mesopostamia Kuno, orang yang mati muda dipercaya bahwa ia dikutuk oleh Dewa. Setelah manusia mati maka ia akan menjadi Gidim atau roh kematian. Mereka akan menjadi bayangan yang kadang-kadang akan muncul ke teman-teman, keluarga, orang yang dicintai dan selalu dikenali sebagai tanda bahwa mereka masih hidup dalam bentuk lain. Gidim memerlukan hadiah dari mereka yang masih hidup agar dapat makan, jika tidak mereka hanya akan makan debu.

Di Babilionia, terdapat kepercayaan bahwa hantu akan berjalan sepanjang malam, seperti layaknya manusia hidup berjalan sepanjang hari. salah satu hantu yang paling ditakuti oleh penduduk Babilonia adalah raoh wanita yan mati pada saat melahirkan atau wanita gila yang mati karena kesedihan yang mendalam. Mereka dianggap sebagai perempuan terkutuk. Selain itu mereka, baik perempuan atau laki – laki yang mati tanpa memiliki anak juga dianggap sebagai hantu yang terkutuk.  Mereka semua ini akan berkeliaran di jalanan pada malam hari.  Untuk memastikan bahwa roh dari orang tua, kakek – nenek, dan moyang lainnya dapat beristirahat dengan tenang maka anak tertia akan menaruh makanan dan minuman agar roh halus keluarga mereka tidak kelaparan. Sementara mereka yang dianggap hantu terkutuk karena tidak memiliki anak, pada malam hari akan berkeliaran di jalan untuk mencari makanan. Oleh sebab itu malam di kota Babilonia adalah waktu yang menakutkan. 
Peradaban Asyur
Bangsa Asyur menyakini apabila manusia yang telah mati tidak diberikan pemakaman yang layak dan terhormat maka akan menghantui hidup manusia sebagai hantu. Arwah dari orang yang tidak atau belum siap untuk mati dapat mungkin kembali memasuki tubuh orang yang masih hidup. Mereka diyakini akan menyedot kekuatan hidup dari orang yang masih hidup. Maka ritual aneh akan dilakukan oleh orang yang terganggu oleh kehadiran hantu. Dalam beberapa kasus, pria yang dihantui atau dirasuki akan dimandikan, atau mayat orang yang diyakini sedang menghantui itu akan dimakamkan.
Dalam kasus lain, sebuah ritual yang melibatkan dewa Shamash (salah satu dari Dewa Mesopostamia) akan digunakan. Dalam ritual ini, bangsa Assyria akan bertanya kepada hantu, mengapa mereka kembali dan mengapa mereka telah menargetkan orang tertentu. Kemudian bangsa Asyur akan mencampur tepung dan ragi di cawan minuman, lalu dituangkan dalam nama Shamash. 


Related Posts:

Kota Kuno Teotihuacan Di Meksiko (The Sister Pyramid of Giza)

Di wilayah Meksiko Tengah, lebih tepatnya 35 mil timur laut dari Mexico City, di dataran tingginya terletak situs arkeologi yang sangat besar dari kota kuno Teotihuacan. Situs kuno ini didirikan sekitar 100 SM, dan mengalami kejatuhannya antara abadke-7 dan ke-8. Teotihuacan adalah salah satu kota terbesar dalam peradaban kuno. Pada masa puncaknya kota ini memiliki 150.000 penduduk.  Kota kuno Teotihuacan menakjubkan dan berbeda dengan kota – kota kuno lainnya. Teotihuacan memiliki tata letak kota modern, dan memiliki jalan sepnjang beberapa mil.
Menurut para arkeolog, kota kuno ini memiliki desain yang canggih, perpaduan antara arsitektur, ilmu matematika dan astronomi. Kota Kuno Teotihuacan memiliki tiga area utama, yaitu Kuil Quetzalcoatl, Piramida Matahari dan Piramida Bulan. Salah satu hal yang sangat menakjubkan dan berbeda dari semua situs kuno lainnya adalah kenyataan bahwa apabila dilihat dari udara, tata letak kota Teotihuacan ini aneh menyerupai papan sirkuit komputer dengan dua prosesor besar dalam rupa Piramida Matahari dan Piramida Bulan.

Para peneliti juga menemukan banyak kemiripan dengan Piramida Agung di Mesir. Piramida Khufu Besar di Giza dan Piramida Matahari di Teotihuacan memiliki luas area dasar yang sama yaitu hampir 750 kaki persegi. Piramida Matahari adalah persis setengah dari tinggi Piramida Giza. Selain itu Piramida Matahari, Piramida Bulan, dan Kuil Quetzalcoatl memiliki tata letak yang didasarkan pada rasi bintang Orion, yang mana formasi dari tiga piramida Giza Plateau juga didasarkan pada rasi bintang yang sama.

Related Posts:

Teka Teki Piramida Peradaban Kuno

Sebuah pertanyaan yang sering muncul jika membicarakan mengenai peradaban kuno adalah mengapa setiap peradaban atau bangsa kuno membangun bangunan yang berbentuk piramida besar. Di dunia ini cukup banyak jumlah piramida tersebut. Dan yang aneh pola arsitektur piramida-piramida ini hampir mirip. Antara mitos dan fakta, apakah mereka saling berhubungan atau mereka memiliki insinyur yang sama? Masih banyak pertanyaan misteri lainnya yang jumlahnya tak terhitung. Dan hingga kini masih menjadi pertanyaan mister yang belum terpecahkan.

Dalam artikel ini akan dibahasa secara sederhana argumen mengenai piramida yang menjadi tanda yang paling luar biasa dari peradaban kuno pada masa lampau. Hal pertama yang menjadi pertanyaan yaitu mengapa orang zaman dahulu membangun Piramida? Apa tujuan dan fungsinya? Serta mengapa monumen yang megah tersebut dapat ditemukan di seluruh penjuru dunia. Pembangunan Piramida yang luar biasa ini telah dianggap tidak sesuai dengan logika dan pola pikir  manusia modern masa sekarang.
Bangsa Mesir Kuno, Cina Kuno, Pra Inca, Inca, Aztec, Maya, dan masih banyak bangsa kuno lainnya yang mampu membangun Piramida hingga tak terhitung jumlahnya. Hingga hari ini, belum ada satu pun yang telah mampu memahami apa tujuan sebenarnya dari piramida itu.  Apakah piramida dimaksudkan untuk digunakan sebagai makam? Seperti kamar Storage? Sebagai monumen untuk menghormati Dewa? Atau apakah mungkin bahwa Piramida dibangun untuk memanfaatkan energi alam dari planet dan alam semesta?.
Misteri mengenai piramida secara memperdalam akan membuat pemikirian menjadi semakin ingin tau, apabila dapat menyadari bahwa beberapa dari piramida, seperti piramida yang terletak di Giza Plateau selaras dengan pergerakan astronomis. Meskipun ilmu pengetahuan zaman sekarang telah berusaha sangat keras dalam memahami prinsip-prinsip dasar pembangunan piramida kuno ini,  tetapi manusia zaman sekarang masih saja belum tau bagaima manusia masa kuno ini mampu membangun bangunan megah ini. Sering kali pada akhirnya alien atau mahkluak luar angkasa dikaitkan dalam teknologi pembangunan piramida ini.
Fakta bahwa budaya dan peradaban kuno di seluruh dunia membangun monumen yang luar biasa dalam bentuk piramida adalah sesuatu yang menarik. Selain itu fakta bahwa hampir semua dari piramida ini memiliki kesamaan arsitektur yang luar biasa membuat menjadi membingungkan.

Jika melihat Piramida di Giza Plateau, Piramida Teotihuacan dan Piramida Cina, maka dapat ditemukan bahwa piramida – piramida ini tampaknya selaras dengan konstelasi rasi bintang tertentu. Dalam hal ini kita berbicara tentang rasi bintang Orion, yang memang digunakan tidak hanya untuk orang-orang Mesir Kuno, tetapi untuk suku Aztec kuno dan pendahulunya, bangsa Cina serta peradaban kuno lainnya di seluruh dunia. Bagaimana manusia kuno mampu monumen posisi yang presisi seperti meniru dunia kosmos adalah sesuatu yang belum mampu untuk dipahami dan tetap sebagai salah satu teka-teki terbesar sepanjang sejarah.

Related Posts:

Deretan Situs Meroe Kuno Di Sudan


Situs arekeologi Meroe atau yang lebih dikenal dengan nama Meroe Island merupakan jantung dari Kerajaan Kush yang berjaya pada periode abad ke-8 SM hingga abad ke- 4 M. Situs arkeologi ini berada di gurun yang berdekatan dengan Sungai Nil dan Sungai Atbara.
Awalnya area Meroe merupakan kediaman utama peguasa Kerajaan Kush serta menjadi area pemakaman atau penguburan untuk anggora kerajaan. Situs arkeologi ini terdiri dari tiga bagian yang terpisah yaitu area Mereo yang meliputi kota dan pemakaman kuno, Musawwarat es Sufra yang adalah pemukiman kuno dan Naqa yang menjadi pusat keagamaan.

Ketiga situs terdiri dari peninggalan terbaik dari Kerajaan Kush yang berhasil terlestarikan, yaitu meliputi berbagai bentuk arsitektur bangunan kuno, termasuk piramida, kuil dan istana. Selain itu juga terdapat kawasan yang berfungsi untuk industri, politik, agama, sosial serta seni. Semuanya ini dibagun dengan menggunakan teknologi khas kawasan Lembah Sungai Nil bagian Tengah dan Utara. Usia semua bangunan ini lebih dari 1000 tahun. Piramida di Meroe adalah contoh luar biasa dari monumen penguburan Kushite. Para arkeolog mengangap bahwa situs Meroe Island ini merupakan cerminan perpaduan antara budaya Sub Sahara Afrika, Mediterania, dan dunia Timur. Dimana memang ketiga kawasan ini telah melakukan kegiatan perdagangan dalam jangka waktu yang lama.
Meskipun berada dalam area yang sama, masing-masing situs berdiri di lanskap yang berbeda. Pemakan Mero, Musawwarat es-Sufra, dan Naqa terletak di semi-gurun, terbentang di bukit cokelat kemerahan yang terdapat semak-semak hijau yang menutupi. Sementara lanskap situs kota Meroe berdekatan dengan sungai. Sebagian besar peradaban Kushite mulai memudar ketika kedatangan agama Kristen di Sungai Nil Tengah pada abad ke-6 M.
Kegiatan penelitian arkeologi, terutama yang dilakukan oleh orang asing sejak akhir abad ke-19 M, telah mengakibatkan penjarahan besar, yang berdampak negatif pada keaslian bangunan. Masalah utama situs ini tidak hanya penjarahan, banyak bagian dari situs ini telah memburuk selama waktu yang panjang, termasuk runtuhnya beberapa makam piramida. Mulai tahun 2009, situs Meroe Island telah menjadi Situs Warisan Dunia Ekskutif dari Negara Sudan.



Related Posts:

Legenda Suku-Suku Israel Yang Hilang Di Jepang dan Ethiopia

Kisah mengenai suku-suku bangsa Israel yang hilang di http://www.sejarahdk.com/2016/05/suku-suku-bangsa-israel-kuno-yang-hilang.htmlmemunculkan legenda bahwa mereka telah bermigrasi hingga jauh ke Jepang, Cina, dan Ethiopia. Pihak yang menyakini kebenaran akan pernyataan tersebut didasarkan kepada kisah-kisah legenda kuno dari ketiga negara itu.

Jepang
Di dalam etimologis bahasa Jepang terdapat ribuan kata-kata dan nama-nama tempat tanpa mana yang mana kata dan tempat tersebur sesuai dengan kata-kata dalam bahasa Ibrani. Raja pertama Jepang yang bernama Osee, memerintah sekitar 730 SM diidentifikasikan sebagai raja terakhir Israel, Hosea, yang meninggal sekitar periode sama ketika pembuangan masa Asyur untuk sepuluh suku dari Israel.

Candi atau Kuil suci shinto Jepang diyakini mirip dengan bait suci Israel kuno termasuk beberapa gerbangnya. Beberapa artefak di Jepang telah dilacak ke sumber periode Asyur dan Yahudi. Di antaranya, sebuah sumur di Koryugi yang terdapat kata-kata "baik dari Israel" tertulis pada dinding di sisinya. Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa gerobak dari Otsu dan Kyoto berasal dari cerita Alkitab kuno. Mereka dan rombongannya diyakini berbeda dengan orang Jepang lainnya. Kemungkinan orang-orang Israel kuno dan istri serta anak-anak mereka telah sampai ke Jepang dengan gerobak.


Di antara sekte Samurai, ada tradisi yang menyatakan bahwa nenek moyang kuno mereka datang ke Jepang dari Asia Barat sekitar 660 SM. Nama “Samurai” sendiri dianggap sebagai bentuk kenangan terhadap bangsa “Samaria”. Ada pula orang-orang yang mengklaim bahwa Kaisar Jepang Mikado adalah keturunan dari suku Gad (salah satu suku Israel yang hilang).  Kata “Mikado” merupakan bentuk kenangan terhadap kata kata Ibrani “Malchuto” yang artinya “keagungan raja-Nya”.  

Ethiopia
Di Ethiopia Pada akhir abad ke-12 M, muncul legenda di daerah inim bahkan hingga ke Mesir, Palestina dan Eropa. Menurut legenda ini, ada seorang pendeta Kristen bernama Prester John yang memerintah atau menjadi raja di wilayah Kerajaan Kristen yang luas. Menurut banyak tradisi dan legenda, Ethiopia adalah lokasi kerajaan itu serta rumah dari sepuluh suku Israel yang hilang.
Siapa orang-orang suku Afrika-Yahudi jadi pusat legenda Prester John ini?. Mereka diyakani adalah orang-orang Yahudi Ethiopia yang disebut dengan Falashas. Di Ethiopia, mereka bekerja terutama di bidang pertanian, tetapi juga penghasil atau pembuat kerajinan indah dan perhiasan. Pada tahun 1970-an dan 1980-an, pemerintah Israel menerbangkan atau memulangkan ribuan orang Yahudi Ethiopia ke Israel untuk menyelamatkan mereka pergolakkan politik dan ekonomi di negeri itu.


Menurut salah satu tradisi, orang-orang Yahudi Ethiopia adalah keturunan dari salah satu dari sepuluh suku. Agama mereka adalah bentuk kuno dari Yudaisme Alkitabiah. Praktik agama mereka merupakan turunan dari Orit, Taurat diterjemahkan ke dalam dialek Gez mereka. Selama berabad-abad, mereka telah terhubung dengan suku Dan. Komunikasi ini telah mempermudah proses mereka kembali ke negara Israel selama beberapa kali.
Sebenarnya masih banyak lagi cerita atau legenda mengenai masyarakat atau komuitas di daerah lain yang diyakini merupakan keturunan dari suku-suku Israel yang hilang seperti suku Chiang-Min yang hidup di pegungungan Tibet, Cina.

Related Posts:

Suku-Suku Bangsa Israel Kuno Yang Hilang


Diantara semua bangsa yang ada di dunia, mungkin bangsa Israel menjadi bangsa yang paling menarik untuk diterliti. Hal ini karena cerita tentang bangsa Israel sering muncul di kitab suci. Bangsa Israel terdiri dari banyak suku tetapi kemudian terpecah belah sehingga menimbulkan legenda suku bangsa Israel yang hilang. Kesepuluh suku tersebut merupakan bagian dari 12 suku asli Israeel atau ibrani di bawah kepemimpinan Yosua yang mengusai Kanaan setelah kematian Nabi Musa. Suku yang hilang itu bernama Asher, Dan, Efraim, Gad, Isakhar, Manasye, Naftali, Ruben, Simeon, dan Zebulon, kesemua anak atau cucu dari Yakub.

Pada sekitar 926 SM, kerajaan Israel terbelah dua. Sebelumnya, ke-12 suku Israel ini (ditambah suku keimaman Lewi) telah bersatu di bawah kerajaan milik Saul, Daud, dan Salomo. Tapi ketika anak Salomo, Rehabeam naik takhta, sepuluh suku utara memberontak dan memisahkan diri dari kerajaan. Sehingga hanya meninggalkan dua suku yaitu Yehuda dan Benyamin di bawah kendali raja di Yerusalem. Pada 930 SM, 10 suku membentuk Kerajaan independen Israel di utara dan 2 lainnya yaitu Yehuda dan Benyamin, mendirikan Kerajaan Yehuda di selatan. Sejak saat itu, suku-suku Israel dibagi menjadi dua negara, yang kemudian disebut “House of Israel” atau Rumah Israel (sepuluh suku di utara) dan “House of Yehuda” atau Rumah Yehuda (dua suku di selatan).
Setelah penaklukan kerajaan utara oleh bangsa Asyur pada 721 SM, ke 10 suku secara bertahap berasimilasi dengan bangsa lain dan dengan demikian secara perlahan mulai menghilang dari sejarah. Situasi ini berlanjut sampai sekitar 723 SM, ketika pemerintahan Asyur telah menaklukkan seluruh kerajaan Utara. Untuk menjaga agar penduduk di wilayah yang ditaklukkan tetap kondusif, pemerintah Asyur mengeluarkan  kebijakan untuk mengirim para penduduk asli (ke10 suku) ke daerah lain dan tanah yang ditinggalkan mereka akan diisi pendatang baru. Oleh sebab itu ketika House of Israel ditaklukkan, kebanyakan orang yang tergabung dalam sepuluh suku Utara dideportasi dan menetap di tempat lain di kerajaan Asyur, termasuk daerah di dekat Nineveh, Haran, dan daerah yang sekarang menjadi perbatasan Iran-Irak. Sementara daerah yang mereka tinggalkan digantikan oleh penduduk yang berasal dari dekat Babel dan Suriah.
Para pemukim baru ini kemudian menikah dengan orang Israel yang tersisa dan mereka kemudian menjadi orang Samaria. Orang Israel yang telah dideportasi ke daerah lain juga menikah dengan penduduk asli daerah tersebut. Asimilasi ini membuat mereka akhirnya kehilangan identitas  dan budaya mereka hilang dari catatan sejarah. Beberapa pendapat menyebut mereka sebagai suku-suku Israel yang hilang. Terdapat legenda yang mengatakan bahwa suku – suku yang hilang ini dikirim hingga ke tempat yang jauh yaitu Nestorian, Mormon, Afghan, Falashas di Ethiopia, Indian Amerika, dan Jepang. Namun demikian, terdapat keyakinan bahwa suatu hari ke Sepuluh Suku Hilang akan ditemukan.





Related Posts:

Kerajaan Makedonia Kuno


Makedonia merupakan sebuah kerajaan kuno yang berpusat di sebelah timur laut dataran Semenanjung Yunani, lebih tepatnya terletak di kepala Teluk Thermai. Pada abad ke-4 SM, kerajaan kuno ini telah mencapai hagemoni atas Yunani dan menaklukkan daerah hingga tanah timur jauh yaitu hingga wilayah Sungai Indus. Meskipun demikian pengaruh Mekedonia di India hanya berlangsung singkat.

Asal dan identitas asli dari orang Makedonia masih diperdebatkan. Apakah mereka sebenarnya adalah etnis Yunani atau tidak. Antara Makedonia dan Yunani terdapat hubungan budaya prasejarah yaitu sama-sama bagian dari Anatolia. Berawal pada sekitar 700 SM ketika sekelompok orang yang menyebut diri mereka bangsa Makedonia mulai tinggal di wilayah timur dari Sungai Haliacmon (Aliakmon). Mereka dipimpin oleh Raja Perdiccas I. Ada yang berpendapat bahwa orang-orang Makedonia ini memakai bahasa Yunani serta menggunakan budaya Yunani kuno sebelum abad ke- 5 SM. Bahkan Athena diyakini juga ikut mengontrol pemerintahan Makedonia, terutama di daerah pesisirnya.Kesepakatan pemisahan wilayah antara Makedonia dan Yunani kuno dilakukan pada masa Raja Amyntas III yang memerintah pada 393 SM -370/369 SM.

Dua putra Amyntas yaitu Alexander II dan Perdiccas III, memerintah hanya sebentar. Putra ketiga Amyntas yaitu Philip II telah dianggkat menjadi raja ketika ia masih bayi. Ia akhirnya memerintah pada 359-336 SM dan berhasil menbawa Makedonia ke posisi dominan di Yunani. Anak Philip yaitu Alexander III atau Alexander Agung yang memerintah 336 SM-323 SM berhasil menggulingkan Kekaisaran Achaemenian (Persia) dan memperluas kekuasaan Makedonia hingga sungai Nil dan sungai Indus. 
Setelah kematian Alexander di Babel, para jenderal Makedonia membagi wilayah kerajaan ini ke dalam beberapa  satrapi atau provinsi, dimana masing-masing provinsi dipimpin oleh para jenderal. Mulai 321 SM hingga 301 SM perang hampir terus-menerus terjadi di Makedonia. Antipater (seorang bupati di Eropa) dan putranya Cassander berhasil mempertahankan kontrol Makedonia dan Yunani sampai kematian Cassander pada 297 SM. Setelah itu  Makedonia jatuh ke dalam perang saudara.

Related Posts:

Ibu Dari Para Firaun Mesir


Bangsa Mesir Kunopercaya akan kuasa dan kekuatan dari Dewi Isis yang merupakan dewi kesuburan. Dewi Isis juga dikenal sebagai ibu dewi, Dewi sihir, kematian, penyembuhan dan kelahiran. Ia dipuja oleh bangsa Mesir Kuno. Dewi Isis adalah putri pertama dari Geb dan Nut yaitu dewa bumi dan dewi langit. Isis adalah adik dari Osiris yang kemudian menjadi istrinya. Putra Isis dan Osiris adalah Horus yang juga dikenal dengan nama Auset, Aset atau Eset.
Setelah kematian Osiris, suaminya, Isis mengambil alih sebagai dewi kematian dan upacara pemakaman. Isis merupakan adik dan istri dari Osiris. Dalam tradisi bangsa Mesir kuno, incest(perkawinan sedarah) merupakan sesuatu yang wajar karena membantu dalam mempertahankan garis keturunan suci para dewa. Isis juga disebut-sebut sebagai ibu dan pelindung Firaun. Fungsi utama dari Dewi Isis adalah menjadi dewi sihir, cinta, ibu dan kesuburan. Dia adalah anggota dari Ennead dan bagian dari sembilan dewa paling penting dalam peradaban Mesir kuno.
Isis biasanya direpresentasikan sebagai seorang wanita mengenakan gaun selubung panjang dan hiasan tahta kosong di kepala nya. Hiasan kepala kosong mewakili kematian suaminya dan perannya sebagai pusat kekuatan firaun. Dalam beberapa ilustrasi gambar, ia terlihat sebagai seorang wanita dengan hiasan kepala dari piringan matahari dan tanduk. Dalam beberapa gambar langka, dia terlihat sebagai seorang wanita dengan kepala sapi. Dia juga direpresentasikan sebagai dewi angin yaitu seorang wanita dengan sayap terentang. Dia juga terlihat dengan Horus anaknya dan memakai mahkota burung pemakan bangkai. Dia juga terlihat sebagai wanita memegang bunga teratai. Dalam perbintangan, simbol Dewi Isis adalah bintang September (Sirius). Hewan yang ditakuti Isis adalah sapi, ular dan kalajengking. Dia juga pelindung dari elang, burung layang-layang, merpati dan burung bangkai.

Dewi Isis juga dipercaya memainkan perang penting dalam keberlangsungan kehidupan di Sungai Nil, Mesir. Diyakini bahwa banjir tahunan Sungai Nil adalah air mata dari Isis yang keluar karena kematian suaminya yang didahului oleh kemunculan dari bintang September (Sirius) di langit. Sampai hari ini, setiap tahun masyarakat Mesir masih memperingati legenda ini dengan perayaan tahunan yang bernama "The Night of Drop".

Related Posts:

Kota Kuno Bangsa Maya Di Tepi Pantai Karibia

Kota kuno di pesisir ini berjarak  delapan puluh mil sebelah selatan dari kota Cancun di Meksiko. Situs arkeologi yang kini berwujud reruntuhan dinamakan Tulum yang merupakan kota kuno bangsa Maya. Dibangun di atas tebing 12 meter (40 kaki) dari perairan Karibia, tempat ini dianggap salah satu situs arkeologi yang paling indah Meksiko. Oleh karena kota kuno ini adalah satu-satunya situs peninggalan bangsa Maya yang tidak terletak di tengah-tengah hutan. Kota kuno yang terletak  di pinggir pantai ini dihiasi dengan warna - warna yang indah yang dapat dilihat dari jarak beberapa mil jauhnya di laut. Tulum adalah kota terakhir yang dihuni dan dibangun oleh bangsa Maya dan diduga telah menjadi pusat keagamaan bagi para imam yang tetap aktif selama periode invasi bangsa Spanyol.
Diyakini bahwa Tulum merupakan pemukiman nelayan bangsa Maya yang mulai muncul pada 300 SM. Sedangkan bukti arkeologi paling awal menyatakan pendudukan manusia ada di daerah pantai ini tertanggal 564 M. Kata Tulum berarti dinding, parit atau pagar. Sementara dalam bahasa Maya, nama kuno kota pinggir pantai ini adalah Zama yang berarti fajar atau matahari terbit. Mengingat lokasinya yang dipinggir pantai. Dibangun di tebing yang menghadap matahari terbit dan merupakan satu – satunya kota Maya yang terletak di pantai Karibia. Kota ini juga salah satu dari sedikit kota dalam peradaban Maya yang dibangun berdinding.

Para arkeolog percaya bahwa dinding yang ada di kota pantai kuno ini tidak digunakan untuk tujuan defensif, melainkan dinding ini berfungsi sebagai penghalang kelas untuk memisahkan elite penguasa dari rakyat mereka. Diperkirakan Tulum memiliki populasi 1.000 sampai 1.600 jiwa. Dinding ini terletak di tiga sisi yang melindungi perbatasan bagian timur dengan laut. Tinggi dinding ini antara 3 sampai 5 meter (16ft),dengan tebal  8 m (26ft) dan panjang 400 m (1,300ft).
El Castillo (The Castle) dianggap sebagai monumen yang paling penting di kota kuno Tulum. Bangunan ini berdiri di bagian terdepan di tebing serta menjadi bangunan tertinggi di kota ini. Meskipun disebut sebuah kastil, tetapi fungsinya adalah sebuah tempat suci dan pusat seremonial. Di bagian atas bagunan ini terdapat sebuah ruangan untuk membatu navigasi atau dapat disebut sebagai mercusuar primitif. Ketika obor dinyalakan, kano atau kapal yang akan berlabuh kan dipandu melalui cahaya obor agar dapat melalui terumbu karang. Aktivitas ini merupakan bagian dari perdagangan pantai kota ini. Oleh karena itu Tulum merupakan kota perdagangan dan pelabuhan bangsa Maya. Mengingat jalur perdagangan maritim bangsa Maya yang luas hingga ke wilayah Honduras bahkan mungkin hingga ke Panama dan Kosta Rika serta sekitar Semenanjung Yucatan.


Related Posts:

10 Fakta Kekaisaran Romawi Kuno

1.   Orang Romawi percaya akan dewa dan dewi yang memerintah atas berbagai bidang kehidupan. Misalnya, Neptunus yang menjadi dewa laut, dan mereka berdoa kepada dia untuk melindungi mereka di laut. Kuil dibangun untuk menghormati dewa-dewa, dan orang-orang akan mengunjungi kuil dengan membawa persembahan.
2.   Kekaisaran Romawi didirikan oleh Romulus yang merupakan raja pertama pada 753 BC. Semenjak itu Roma menjadi kota yang kaya dan berkuasa selama beberapa ratus tahun ke depan

3.   Pada 117 M, wilayah Kekaisaran Romawi telah menlingkupi seluruh Italia,  semua tanah di sekitar Mediterania dan sebagian besar Eropa, termasuk Inggris, Wales dan bagian dari Skotlandia.

4.   Kunci utama kejayaan Kekaisaran Romawi sehingga dapat menaklukkan tanah baru adalah tentaranya. Tentara Romawi dapat berjalan 40 km per hari.
5.   Selama pertempuran, seorang prajurit Romawi atau 'legiun' pertama akan melemparkan tombaknya ke musuh, setelah itu ia berperang dengan pedangnya. Untuk melindungi dirinya, ia membawa perisai kayu dan mengenakan helm logam dan baja.
6.   Orang Romawi tidak hanya fokus dalam militer saja. Mereka juga seorang arsitek yang hebat.  Mereka juga membangun jalan, dinding, bangunan dan sebaginya.   

7.   Untuk membawa atau menyalurkan air ke kota-kota, orang Romawi handal membuat sistem saluran air dan jembatan untuk mengalirkan air guna mandi dan keperluan lainnya. 
8.   Orang Romawi menyukai untuk menikmati makanan. Mereka, sering berbaring di sofa sambil makan dengan tangan mereka. Kadang-kadang menggunakan sendok, tapi mereka tidak pernah menggunakan pisau dan garpu. Orang Roma kaya suka makan makanan eksotis, seperti bangau, burung beo panggang dan bahkan flamingo.
9.   Salah satu bangunan paling terkenal yang ditinggalkan oleh orang Romawi Kuno adalah Colosseum - sebuah ampitheatrebesar di pusat kota Roma. Di sinilah anggota masyarakat akan datang untuk menonton acara olahraga dan permainan, termasuk pertempuran antara gladiator Romawi.

10.       Legenda Romawi mengatakan bahwa Romulus memiliki saudara kembar bernama Remus. Ketika bayi mereka ditinggalkan di daerah yang kemudian menjadi Roma. Sebuah serigala betina menemukan dan mengangkat mereka menjadi anak. Setelah mereka tumbuh dewasa Romulus membunuh Remus dan menjadi penguasa pertama dari Roma.

Related Posts:

Cara Membuat Mumi Mesir Kuno

Bangsa Mesir Kuno percaya akan adanya kehidupan ketika seseorang meninggal. Mumi dianggap membantu seseorang mencapai akhirat karena mereka berpikir bahwa, dalam rangka untuk memiliki kehidupan setelah kematian, orang yang meninggal harus membawa kembali tubuhnya. Masyarakat Mesir percaya bahwa satu-satunya cara untuk melakukan ini adalah jika mereka mengenali tubuhnya sendiri.
Pemumian dilakukan terutama oleh orang-orang kaya, sementar orang-orang miskin tidak mampu melakukannya. Orang kaya mampu melakukan ritual mumifikasi yang rumit, sementara orang-orang kurang mampu menjalani prosedur pemumian sederhana. Mumifikasi Mesir kuno dipraktekkan selama ribuan tahun, dan metodenya berubah dari waktu ke waktu.
Pemimpin pembalsem atau mumifikasi adalah seorang imam yang mengenakan topeng Anubis, yaitu dewa berkepala serigala. Dewa Anubis berkaitan dengan kematian, oleh karena inilah mengapa imam mengenakan topeng Anubis. Pembalseman adalah proses yang kompleks, dan tidak ada dua mayat yang sama persis akan sama-sama membusuk dengan cara dan kondisi yang sama. Secara garis besar proses ini terdiri dari lima tahap yaitu:

1.   Pertama, mencuci mayat dengan anggur dan air dari Sungai Nil. Membuat potongan di samping tubuh dan mengambil organ dalam. Untuk sampai ke otak, maka dorong suatu alat melalui hidung dan goncangkan. Kemudian tarik keluar organ ini (otak)


2.    Bersihkan hati, paru-paru, usus dan perut, kemudian taruh organ ke dalam empat guci kanopik khusus yang tertutup agar terlihat seperti dewa yang menjaga. Terkadang jantung dimasukkan kembali ke dalam tubuh.
3.   Gunakan garam Mesir khusus yang disebut natron untuk mengisi rongga dan menutupi tubuh. Hal ini akan membantu untuk menyingkirkan semua kelembaban. Biarkan selama sekitar 40 hari hingga mengering sepenuhnya.
4.   Selanjutnya, sendok keluar natron dan jejali tubuh dengan rempah-rempah, kain dan tanaman sehingga tubuh atau badan tidak kehilangan bentuknya.
5.   Bungkus tubuh dengan perban linen halus. Jangan lupa untuk menyelipkan beberapa jimat keberuntungan di dalamnya, dan kemudian mantra diucapkan untuk mengaktifkan kekuatan pelindung magis mumi. Ketika seluruh bagian telah dibungkus, mumi ditempatkan ke dalam peti mati. Kemudian dimasukkan ke peti mati yang lebih besar lagi yaitu sarkofagus. Setelah itu peti mati ditempatkan di dalam kubur.
Di dalam kubur Firaun juga terdapat makanan, minuman, pakaian, furnitur dan barang-barang berharga mereka yang dimaksudkan untuk menghibur Firaun di akhirat.
Sumber: http://www.ngkids.co.uk/ 

Related Posts:

Pertanian Bangsa Mesir Kuno

Seperti yang telah kita ketahui bahwa Peradaban Mesir Kuno merupakan salah satu peradaban termaju dan termakmur yang pernah ada. Salah satu alasan mengapa peradaban Mesir Kuno begitu sukses adalah fakta bahwa mereka mampu bercocok tanam atau bertani di tanah yang subur di sekitar Sungai Nil, sungai terpanjang di dunia.  Sumber sungai Nil terletak di Burundi di Afrika Tengah, kemudian mengalir melalui Sudan, Ethiopia dan Mesir yang bermuara di laut Mediterania. Pertanian mereka telah mencukupkan kebutuhan pangan bagi bangsa mereka sendiri.
Sebagian besar penduduk desa adalah petani. Petani juga tinggal di kota bersama dengan craftworkers, pedagang dan pekerja lainnya beserta keluarga mereka.  Biasanya pertanian Mesir berisi tanaman seperti gandum, barley, sayuran, buah ara, melon, buah delima dan anggur. Mereka juga menanam rami yang dibuat menjadi kain.
Tanaman yang paling penting adalah biji-bijian. Orang Mesir kuno menggunakan gandum untuk membuat roti, bubur dan bir. Grain adalah tanaman pertama yang tumbuh setelah “genangan” (istilah untuk musim banjir). Setelah gandum dipanen, maka tanaman berikutnya yang akan dipanen adalah sayuran seperti bawang, daun bawang, kubis, kacang, mentimun dan selada. Pertanian Bangsa Mesir Kunodipengaruhi oleh tiga musim berdasarkan siklus Sungai Nil  yaitu:

Musim Banjir atau Genangan (Akhet) pada bulan Juni-September
Tidak banyak aktivitas yang petani lakukan pada musim ini. Ketika sungai Nil banjir, maka  air dan lumpur dari sungai maka akan naik ke atas tepi sungai menciptakan daerah genangan air. Selama periode banjir petani Mesir menghabiskan waktu untuk memperbaiki dan membuat alat serta merawat hewan. Banyak petani juga bekerja sambilan untuk Firaun selama musim ini untuk  membangun piramida dan kuil-kuil.
Musim Menanam dan membajak  (Peret) pada bulan Oktober-Februari
Ketika banjir surut, meninggalkan lapisan tanah yang kaya akan zat – zat yang dapat meyuburkan. Begitu banjir mulai surut bangsa Mesir Kuno membajak tanah yang telah siap untuk disemai. Mereka membajak dengan tangan atau menggunakan alat yang ditarik oleh lembu. Benih kemudian ditaburkan ke tanah yang baru dibajak. Kambing dan hewan lainnya kemudian berjalan atas tanah tadi untuk mendorong benih masuk ke dalam tanah.

Musim Panen (Shemu) pada bulan Maret-Mei
Tanaman yang sudah tua harus ditebang (dipanen) dan dicabut sebelum sungai Nil banjir lagi. Ini uga waktu untuk memperbaiki kanal. Grain dipotong menggunakan sabit. Gandum yang telah dipotong kemudian diikat ke bundel dan dibawa. Gandum dibuat menjadi roti, gandum dibuat menjadi bir dan rami dibuat menjadi kain linen.Buluh papirus yang tumbuh secara alami di sepanjang tepi sungai Nil digunakan untuk membuat sandal, perahu, keranjang, tikar dan kertas. Buah dan sayuran yang dipanen ketika mereka matang. Sapi, kambing, domba, babi, bebek, kambing, dan sapi juga diperihara oleh petani untuk diambil daging, susu, kulit dan juga untuk membantu kegiatan pertanian.

Mesir kuno memiliki alat-alat pertanian sederhana seperti menampi sendok, cangkul, garu, sabit batu-berbilah dan bajak. Bajak digunakan untuk membalik tanah. Adala pula peralatan yang digunakan oleh petani bernama Shaduf. Sebagian besar alat-alat terbuat dari kayu, atau kombinasi dari kayu dan batu, namun, beberapa alat tembaga juga telah ditemukan, mereka memiliki beberapa alat dari logam.
Setelah banjir surut maka ladang akan kering, tanaman akan layu dan mati. Lumpur sungai Nil tertinggal membutuhkan banyak air serta terik panas matahari. Bangsa Mesir kuno mencoba untuk “menjebak air” sebanyak banjir mungkin, sehingga mereka tidak harus terus-menerus mengambil air dari sungai. Mereka membangun waduk lumpur-bata untuk menjebak dan menahan air. Mereka juga memiliki jaringan kanal irigasi yang diisi dengan air saat banjir dan yang diisi ulang dari waduk.

Untuk mengangkat air dari kanal mereka mengggunakan shaduf. Shaduf (shadoof) adalah mesin untuk memindahkan air dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi. Alat ini berupa tiang besar yang titiik keseimbangannya bergantung pada palang, tali dan ember di satu ujung dan benda berat ada pada ujung yang lain. Dengan menarik tali maka akan menurunkan ember ke kanal. Petani kemudian mengangkat ember air dengan menariknya ke atas. 

Related Posts: